Masyarakat kini makin marak melakukan uji tes swab antigen Covid-19 sendiri. Padahal,
pemeriksaan bagian dalam rongga hidung ini seharusnya hanya dilakukan oleh tenaga ahli.
Kecenderungan masyarakat melakukannya sendiri ini dibuktikan dengan banyaknya alat uji swab
antigen yang dijual bebas secara online. Sudah banyak yang membelinya untuk dipakai di luar
pengawasan tenaga kesehatan. Menurut dr. RA Adaninggar Primadia Nariswari SpPD, pengujian
mandiri status Covid-19 melalui swab antigen tidak boleh dilakukan karena berbagai alasan
Pengujian seharusnya dilakukan oleh tenaga ahli dengan tata cara dan protokol yang tepat sesuai
kompetensinya. Hal ini untuk memastikan metodenya tepat dan hasilnya juga sesuai.
Dikhawatirkan, masyarakat salah menginterpretasikannya hasilnya. Akibatnya, penanganan yang
diberikan tidak tepat dan berisiko meningkatkan penyebaran virus.
Selain itu, tes swab antigen dilakukan dengan mengambil sampel cairan pernapasan. Dari sampel
tersebut, kita mungkin saja bisa terinfeksi virus jika penerapannya tidak tepat.
Aspek lain yang harus diperhatikan pula adalah pengolahan sampah alat kesehatan ini.
"Sisa tes swab yang kita pakai kan termasuk sampah medis, ada cara sendiri pengolahannya,"
ujar dokter penyakit dalam yang aktif dalam edukasi Covid-19 ini.
Ketika masyarakat memakai alat kesehatan ini sendiri, ada kecederungan membuangnya seperti
sampah biasa. Hal ini juga berisiko meningkatkan penyebaran virus khususnya jika seseorang
terbukti positif Covid-19.
"Bisa juga karena salah interprestasi disangka negatif, buang sembarang padahal sebenarnya
positif dan menyebarkan virus ke orang lain,"
Sebenarnya, personal kit swab antigen Covid-19 sudah banyak dijual dan dilakukan di luar
negeri. Beberapa negara di Amerika dan Eropa sudah mengizinkan warganya melakukan tes
mandiri untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
"Kita di Indonesia belum bisa melakukannya karena kesadaran masyarakat soal kesehatan masih
kurang, ini kaitanya dengan literasi kesehatan,
Perbedaan pemahaman inilah yang membuat masyarakat Indonesia dinilai belum mampu
melakukan tes swab antigen mandiri. Dikhawatirkan, hasil interpretasinya salah dan malah
memperburuk penyebaran virus Covid-19.
Sebenarnya, tambah Ning, tes swab antigen bisa lebih nyaman jika dilakukan sendiri
dibandingkan oleh orang lain.
Kita bisa mengukur sendiri sejauh mana alat tersebut masuk ke rongga hidung sesuai dengan
batas kenyamanan masing-masing, "Kalau enggak nyaman kan stop, bisa diukur sendiri,"
jelasnya. Selama ini, banyak orang mengeluhkan rasa sakit dan tidak nyaman ketika harus
menjalani tes antigen. Meski demikian, ia menekankan untuk tidak melakukannya sendiri karena
berbagai risiko yang membahayakan.
Ada beberapa alasan mengapa pemeriksaan swab antigen mandiri tidak dianjurkan untuk
dilakukan, yaitu:
• Hasil pemeriksaan tidak akurat
• Cara pengambilan sampel tidak benar
• Sampel yang terdeteksi adalah air liur